Minggu, 23 Februari 2014

Perencanaan SDM



BAB III
PENGERTIAN SDM
A.    Pengertian SDM
Untuk memahami pengertian SDM perlu dibedakan antara pengertiannya secara makro dan mikro.  Pengertian SDM secara Makro adalah: semua manusia sebagai penduduk atau warganegara suatu Negara atau dalam batas wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah atau yang belum memperoleh pekerjaan (Lapangan Kerja). Disamping itu SDM  secara makro berarti juga penduduk yang berada dalam usia produktif meskipun karena berbagai sebab dan masalah yang belum produktif karena belum memasuki lapangan kerja yang terdapat dimasyarakatnya.
SDM dalam arti Mikro adalah manusia atau orang yang bekerja atau menjadi anggota suatu organisasi yang disebut personil, pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja dll. Sedang secara lebih khusus SDM dalam arti Mikro di lingkungan sebuah organisasi/perusahaan pengertiannya dapat dilihat dari tiga sudut:
1.         SDM adalah orang yang bekerja dan berfungsi sebagai asset organisasi/perusahaan yang dapat dihitung jumlahnya (kuantitatif). Dalam pengertian ini fungsi SDM tidak berbeda dengan fungsi asset lainnya, sehingga dikelompokan dan disebut sarana produksi, sebagai sebuah mesin, computer (sumber daya teknologi), investasi (sumber daya financial), gedung, mobil (sumber daya material) dll.
2.         SDM adalah potensi yang menjadi motor pengerak organisasi/perusahaan. Setiap SDM berbeda potensinya, maka kontribusinya dalam bekerja untuk mengkongkritkan rencana operasional bisnis menjadi kegiatan bisnis tidak sama satu dengan yang lain. Kontribusinya itu sesuai dengan keterampilan dan keahlian masing-masing, harus dihargai antara lain dalam bentuk financial. Dalam kenyataanya semakin tinggi keterampilan dan keahliannya maka semakin besar pula penghargaan financial yang harus diberikan, yang berpengaruh pula pada biaya (cost) produksi, sehingga SDM juga berfungsi sebagai investasi.
3.         Manusia sebagai sumber daya makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, sebagai penggerak organisasi/perusahaan berbeda dengan sumber daya lainnya. Nilai-nilai kemanusiaan yang dimilikinya, mengharuskan sumber daya manusia diperlakukan secara berlainan dengan sumber daya lainnya. Dalam nilai-nilai kemanusiaan itu terdapat potensi berupa keterampilan dan keahlian dan kepribadian termasuk harga diri, sikap, motivasi, kebutuhan dll yang mengharuskan dilakukan perencanaan SDM, agar yang dipekerjakan sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan.
Berdasarkan pengertian SDM secara Mikro tersebut diatas, bererti sukses organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak sekedar ditentukan oleh jumlah SDM yang dipekerjakannya, tetapi sangat dipengaruhi oleh kualitas dan sifat kompetitifnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa eksistensi sebuah organisasi atau perusahaan tidak dapat lebih baik dari kualitas SDM yang dimilikinya.
Prediksi SDM untuk mengisi jabatan/pekerjaan yang kosong dimasa depan dalam perencanaan  SDM, harus memperhatikan juga perannya di lingkungan organisasi/perusahaan, yang dapat dibedakan sebagai berikut:
1.      Para eksekutif sebagai pengendali
SDM sebagai eksekutif adalah para manajer yang menempati berbagai jenjang jabatan structural dari yang terendah sampai yang tertinggi pada lini produksi, pemasaran, keuangan, pengelola SDM dan unit penunjang lainnya, para general manajer dan khusus TOP Manager organisasi/perusahaan cabang. Disamping itu termasuk juga para tenaga ahli senior sebagai pekerja fingsional dalam melaksanakan proses produksi dibawah kendali General Manajer dan TOP Manajer. Para eksekutif ini disebut sebagai para pengendali karena memiliki wewenang dalam membuat dan memerintahkan pelaksanaan keputusan dan kebijakan organisasi/perusahaan, sesuai dengan jenjang jabatan dan bidang masing-masing. Para pengendali sebagai pekerja tingkat atas dan menengah ini, harus mempunyai kemampuan tinggi dalam mewujudkan strategi bisnis organisasi/perusahaannya, agar setiap keputusan dan kebijaksanaan bisnis atau bidang penunjang lainnya, yang berpengaruh pada operasional bisnis, dapat diwujudkan menjadi kerja yang produktif dan berkualitas, efektif dan efisien bagi pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.
2.      Para Staf dan Tenaga Kerja Profesional/Ahli
SDM ini merupakan tenaga kerja pembantu utama para eksekutif, yang bertugas memberikan informasi yang akurat sebagai masukan bagi para manajer dalam mengambil keputusan dan membuat kebijaksanaan. Disamping itu juga bertugas menjabarkan keputusan atau kebijakan para pengendali agar dapat diwujudkan menjadi kerja yang kongkrit dan mengatur serta menetapkan cara bekerja dan penjadwalan agar berlangsung secara efektif dan efisien. Para staf ini termsuk juga para supervisor tingkat menengah atas dan tingkat menengah yang memiliki kemampuan dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kerja (direction) serta kemampuan menilai tingkat efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pekerjaan sesuai jenjangnya masing-masing.
3.      Para Pelaksana Ahli dan Pelaksana Teknis
SDM ini terdiri dari tenga professional yang mengatur pelaksanaan pekerjaan dengan mempergunakan metode atau cara bekerja yang dinilai paling efektif dan efisien atau paling tinggi tingkat produktivitasnya dan paling handal dalam mewujudkan kualitas produk yang telah ditetapkan. Disamping itu tenaga ahli dan pelaksana teknis ini berfungsi pula sebagai pengawas dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari dan secara khusus diperankan juga sebagai supervisor tingkat menegah bawah. Sedang pada tingkat bawah disebut sebagai para mandor yang mengatur secara langsung pekerjaan operasional para pekerja tingkat bawah.
4.      Pelaksana Operasional
SDM ini terdiri dari pelaksana pekerjaan dalam proses produksi, pemasaran (sales) dan pekerja ketatausahaan pada unit penunjang, yang bekerja atas dasar instuksi para manajer atau tenag pelaksana ahli/professional tingkat menengah bawah atau mandor. Paa pekerja ini harus memiliki keterampilan teknis sesuai tuntutan pekerjaannya masing-masing.
B.      KESIMPULAN PENGETIAN PERENCANAAN SDM
Dari uraian-uraian terdahulu telah diketengahkan secara terpisah tentang pengertian pekataan “Perencanaan dan SDM,” dilingkungan sebuah organisasi atau perusahaan. dari kedua pengertian tersebut dapat diketengahkan beberapa pengertian Perencanaan SDM sebagai kesimpulan. Pengertian tersebut adalah sebagai berikut:
1.         Perencanaan SDM adalah proses mengantisipasi dan membuat ketentuan atau persyaratan untuk mengatur arus geakan tenaga kerja ke dalam (pekerja baru), di dalam (promosi,, pindah dan demosi), dan keluar (pensiun, berhenti, dan diberhentikan) dilingkungan sebuah organisasi aatau peusahaan. (Arthur W. Sheman dan Geoge W. Bohlander; 1992)
Pengertian diatas menunjukan bahwa dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan dipelukan pembuatan keputusan dan kebijaksanaan dalam bentuk peraturan atau persyaratan yang mengatur keberadan SDM agar dapat melaksanakan volume dan beban kerjanya.
2.         Perencanaan SDM adalah rangkaian kegiatan peramalan (prediksi atau estimasi) kebutuhan atau permintaan (demand) tenaga kerja dimasa depan pada sebuah organiisasi atau perusahaan, yang mencakup pendayagunaan SDM yang sudah ada dan pengadaan tenaga kerja baruyang dibutuhkan (G. Steiner).
Dari pengertian diatas terlihat bahwa Perencanaan SDM merupakan proses menetapkan keputusan yang bersifat prediktif, yang hasilnya selalu berpeluang untuk keliru. Oleh karena itu perlu digunakan dan dikembangkan metode atau teknik prediksi yang secara ilmiah memiliki tingkat keakuratan yang tinggi dan tingkat kekeliruan yang serendah-rendahnya. Sedang yang diprediksi adalah kebutuhan dan permintaan (demand) SDM agar dimasa depan dapat melaksanakan perencanaan bisnis sebuah organisasi atau perusahaan secara efektif dan efisien.
Sedang dalam bagian ini cukup dinyatakan bahwa audit SDM dilakukan untuk melksanakan prinsip utama dalam perencanaan SDM bahwa: Perencanaan SDM harus dimulai dari pendayagunaan secara efektif dan efisien (optimal) SDM yang sudah dimiliki dan hanya akan menambah atau merekrut SDM dari luar apabila ternyata terdapat kekurangan SDM untuk melaksanakan tugas-tugas pokok organisasi atau perusahaan.
3.         Perencanaan SDM adalah proses menetapkan strategi untuk memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan, dan mmempertahankan SDM sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan sekarang dan pengembangannya dimasa depan.
Pengertian terakhir ini sifatnya lebih luas karena Perencanaan SDM tidak sekedar diartikan untuk memperoleh SDM yang dibutuhkan sebuah organisasi/perusahaan, sebagaimana yang dimaksud oleh pengertian-pengertian sebelumnya. Pengertian ini menekankan juga mengenai cara memanfaatkan, mengembangkan dan mempertahankan SDM yang potensial setelah dipekerjakan sebagai hasil suatu perencanaan SDM yang akurat. Kegiatan-kegiatan yang disebut terakhir dilaksanakan dalam beberapa kegiatan Manajemen SDM yang lainnya, seperti pelatihan, penilaian kerja, perencanaan karir, pengembangan SDM lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut hanya mungkin dilakukan secara efektif dan efisien jika dari perencanaan SDM ditetapkan kualifikasi yang akurat untuk setiap bidang kerja atau jabatan kosong Yang  memerlukan SDM, baik dari sumber internal (promosi dan pindah) maupun eksternal.
MEMPERTAHANKAN DAN MENGEMBANGKAN SDM (PELATIHAN, PENILAIAN KINERJA, PERENCANAAN KARIR DLL


 
PERENCANAN OPERASIONAL BISNIS


 
PERENCANAN SDM PERAMPINGAN


 
KEKURANGAN TENAGA KERJA (PERENCANAAN SDM INTERNAL DAN EKSTERNAL)


 
KEBUTUHAN DAN PERSEDIAAN SEIMBANG
 
PERENCANAN SDM INTERNAL


 
KELEBIHAN  TENAGA KERJA


 
PERENCANAN SDM (PERBANDINGAN ANTARA TENAGA KERJA YANG DIMILIKI DENGAN YANG DIBUTUHKAN)
 
ANALISIS PEKERJAAN
(DESKRIPSI/SPESIFIKASI PEKERJAAN)

 
PERENCANAN OPERASIONAL BISNIS


 
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        Diagram No.1. Perencanaan SDM untuk mewujudkan operasional bisnis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar